6 Negara yang Pernah Menjadi Bagian Indonesia, Tapi Memilih Lepas Diri: Kisah Sejarah dan Perpisahan!

12 Mei 2024, 10:08 WIB
Ilustrasi peta Indonesia, Papua berada di ujung timur. /Pixabay/Gordon Johnson

MUSIANAPEDIA.com - Indonesia, negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki sejarah panjang dan kompleks yang diwarnai dengan penjajahan, kemerdekaan, dan pergolakan politik.

Salah satu aspek menarik dari sejarah Indonesia adalah kisah enam negara yang pernah menjadi bagian dari wilayahnya, namun kemudian memilih untuk memisahkan diri.

Baca Juga: Sensasi Dingin Menyegarkan: Menelusuri Jejak Sejarah Es Krim Sejak 4.000 SM

1. Timor Leste (Timor Timur)

Timor Leste, yang sebelumnya dikenal sebagai Timor Timur, merupakan wilayah yang paling lama menjadi bagian dari Indonesia.

Setelah dijajah Portugis selama 400 tahun, Timor Timur diintegrasikan ke Indonesia pada tahun 1975.

Namun, integrasi ini memicu perlawanan sengit dari rakyat Timor Leste yang menginginkan kemerdekaan.

Perjuangan panjang dan berdarah rakyat Timor Leste akhirnya membuahkan hasil.

Pada tahun 1999, setelah referendum yang diawasi PBB, Timor Leste melepaskan diri dari Indonesia dan menjadi negara merdeka.

2. Singapura

Singapura, pulau kecil yang terletak di ujung selatan Semenanjung Malaysia, pernah menjadi bagian dari Indonesia selama 23 tahun.

Setelah lepas dari penjajahan Inggris pada tahun 1963, Singapura bergabung dengan Federasi Malaysia.

Namun, persatuan ini hanya bertahan dua tahun karena perbedaan ideologi dan politik.

Pada tahun 1965, Singapura memisahkan diri dari Malaysia dan menjadi negara merdeka.

Sejak saat itu, Singapura berkembang pesat menjadi salah satu negara terkaya dan paling maju di dunia.

Baca Juga: Waspada Penipuan Online Mengatasnamakan Bukalapak! Modus Baru Menyasar Pengguna

3. Malaysia

Meskipun saat ini merupakan negara tetangga yang terpisah, Malaysia dan Indonesia memiliki sejarah yang saling terkait erat.

Pada masa lampau, kedua negara ini pernah menjadi bagian dari wilayah kesultanan-kesultanan Melayu seperti Sriwijaya dan Majapahit.

Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, Malaysia masih terikat dengan kolonialisme Inggris. Baru pada tahun 1963, Malaysia memperoleh kemerdekaan penuh dan memisahkan diri dari Indonesia.

4. Kamboja

Hubungan antara Indonesia dan Kamboja terjalin sejak zaman kerajaan kuno.

Pada masa kejayaan Kerajaan Khmer, wilayah Kamboja modern saat ini termasuk dalam wilayah kekuasaan Indonesia.

Namun, setelah runtuhnya Kerajaan Khmer, Kamboja dikuasai oleh negara-negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam.

Baru pada tahun 1953, Kamboja memperoleh kemerdekaan penuh dari penjajahan Prancis.

Baca Juga: 7 Model Rambut Ajaib untuk Wajah Bulat dan Badan Gemuk: Rahasia Tampil Tirus dan Menawan!

5. Filipina

Filipina memiliki sejarah panjang dan kompleks dengan Indonesia.

Kedua negara ini pernah menjadi bagian dari wilayah perdagangan maritim yang luas yang menghubungkan Asia Tenggara dengan Cina dan India.

Setelah dijajah Spanyol selama lebih dari 300 tahun, Filipina memperoleh kemerdekaan pada tahun 1898.

Namun, kemerdekaan ini tidak berlangsung lama karena Filipina kemudian dijajah oleh Amerika Serikat selama 48 tahun.

Baru pada tahun 1946, Filipina benar-benar merdeka dari penjajahan dan menjadi negara berdaulat.

6. Brunei Darussalam

Brunei Darussalam, negara kecil yang kaya akan sumber daya minyak di Pulau Kalimantan, juga memiliki hubungan sejarah dengan Indonesia.

Pada masa lampau, Brunei Darussalam merupakan bagian dari wilayah Kesultanan Malaka dan Kesultanan Sulu.

Baca Juga: Pejabat dan Pegawai Kementan Patungan Rp800 Juta untuk Kebutuhan Syahrul Yasin Limpo di Luar Negeri!

Namun, pada abad ke-19, Brunei Darussalam menjadi protektorat Inggris.

Baru pada tahun 1984, Brunei Darussalam memperoleh kemerdekaan penuh dari Inggris.

Keenam negara ini merupakan contoh dari kompleksitas sejarah Indonesia dan bagaimana negara ini telah berubah dan berkembang selama berabad-abad.

Meskipun pernah menjadi bagian dari Indonesia, negara-negara ini memiliki sejarah, budaya, dan identitas nasionalnya sendiri.

Penting untuk mempelajari kisah-kisah ini untuk memahami sejarah Indonesia secara menyeluruh dan menghargai keragaman budaya di kawasan Asia Tenggara. (Nadila Rezika)

Editor: Aan Sangkutiyar

Tags

Terkini

Terpopuler