Network
MUSIANAPEDIA com - Unilever PLC, raksasa industri makanan dan minuman global, mengumumkan penarikan kembali produk es krim Magnum Almond di Inggris dan Irlandia.
Penarikan ini dilakukan setelah ditemukan potensi kontaminasi plastik dan logam dalam produk tersebut.
Badan Standarisasi Keamanan Pangan (FSA) Inggris menyatakan bahwa produk Es Krim Magnum Almond (3x100ml) dengan kode L3338, L3339, L3340, L3341, dan L3342 berpotensi mengandung potongan plastik dan logam.
Baca Juga: Meneladani Semangat Kartini: Makna dan Arti Penting Hari Kartini Bagi Wanita Indonesia!
Hal ini membuat produk tersebut tidak aman untuk dikonsumsi.
Unilever telah mengambil langkah-langkah untuk menarik kembali produk yang terkontaminasi dari pasaran dan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menyelidiki sumber kontaminasi.
Konsumen yang telah membeli produk dengan kode yang tertera di atas diimbau untuk tidak memakannya dan segera menghubungi Unilever untuk mendapatkan pengembalian dana.
Menanggapi penarikan produk Magnum di Inggris dan Irlandia, Unilever Indonesia angkat bicara.
Pihaknya menegaskan bahwa penarikan tersebut hanya berlaku untuk produk Magnum di Inggris dan Irlandia dan tidak terkait dengan produk Magnum yang dijual di Indonesia.
Unilever Indonesia juga memastikan bahwa produk Magnum yang dijual di Indonesia telah melalui proses produksi yang ketat dan memenuhi standar keamanan pangan yang berlaku.
Baca Juga: MK Tolak Permohonan Anies-Muhaimin untuk Pilpres 2024, Prabowo-Gibran Melangkah Maju Tanpa Halangan!
"Kami ingin meyakinkan konsumen di Indonesia bahwa produk Magnum yang dijual di sini aman untuk dikonsumsi," ujar juru bicara Unilever Indonesia.
"Kami selalu berkomitmen untuk menyediakan produk berkualitas tinggi yang aman bagi para konsumen."
Penarikan produk Magnum di Inggris dan Irlandia dikhawatirkan dapat berdampak pada citra merek dan penjualan Unilever.
Kasus ini juga menjadi pengingat bagi perusahaan di seluruh dunia untuk selalu memperhatikan keamanan produk dan menerapkan kontrol kualitas yang ketat untuk mencegah terjadinya kontaminasi produk. (Nadila Rezika)
