Agresi Militer Israel ke Plaestina Sebabkan Ratusan Warga Sipil Tewas! Disebut Pembantaian Terbesar di Abad 21

- 19 Oktober 2023, 09:25 WIB
Sejumlah warga mengamati gedung-gedung yang hancur akibat serangan udara Israel di Kota Gaza pada Senin 9 Oktober 2023.
Sejumlah warga mengamati gedung-gedung yang hancur akibat serangan udara Israel di Kota Gaza pada Senin 9 Oktober 2023. /ANTARA/Rizek Abdeljawad/Xinhua/tm/


MUSIANAPEDIA.com - Kepala bedah ortopedi di Rumah Sakit Al-Ahli al-Arabi di Gaza, Fadel Naim, menyampaikan kalau ia baru saja menyelesaikan operasi ketika dia mendengar ledakan besar dan departemennya dipenuhi orang-orang yang berteriak minta tolong.

“Orang-orang berlarian ke bagian bedah sambil berteriak tolong kami, tolong kami, ada orang yang tewas dan terluka di dalam rumah sakit,” katanya.

“Rumah sakit itu penuh dengan korban tewas dan luka-luka, mayat-mayat yang terpotong-potong. Kami mencoba menyelamatkan siapa pun yang bisa diselamatkan tetapi jumlahnya terlalu banyak untuk tim rumah sakit," beberanya.

Ledakan pada hari Selasa lalu, meemnag menewaskan ratusan warga Palestina dan menggagalkan misi diplomatik Presiden AS Joe Biden, yang tiba di Israel pada hari Rabu untuk menenangkan wilayah tersebut, tetapi dihina oleh para pemimpin Arab yang membatalkan pertemuan puncak darurat.

Para pejabat Palestina menyalahkan serangan udara Israel atas ledakan tersebut. Israel mengatakan ledakan itu disebabkan oleh kegagalan peluncuran roket yang dilakukan kelompok militan Jihad Islam Palestina, namun mereka membantah bertanggung jawab.

Sementara itu, Dokter Ibrahim Al-Naqa bangga dengan rumah sakit baptis yang berusia 100 tahun. Di wilayah konflik, mereka menyambut semua agama dan menawarkan pasien sebuah gereja dan masjid.

Pada hari Selasa, orang-orang yang mencari perlindungan dari pertempuran paling sengit antara militer Israel dan kelompok militan Palestina Hamas dalam beberapa dekade terakhir masuk ke rumah sakit hingga meninggal dunia.

Darah menodai dinding dan tanah di tempat yang biasanya damai dan membantu pasien pulih.

“Tempat ini menciptakan tempat berlindung yang aman bagi perempuan dan anak-anak, mereka yang lolos dari pemboman Israel ke rumah sakit ini, mereka yang melihat tempat ini sebagai tempat berlindung yang aman,” kata Naqa.

"Tanpa peringatan, rumah sakit ini menjadi sasaran. Kami tidak tahu apa sebutan dari peluru tersebut, namun kami melihat akibat yang ditimbulkan ketika peluru tersebut menargetkan anak-anak dan mencabik-cabik tubuh mereka," ungkapnya.

Halaman:

Editor: Aan Sangkutiyar

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah