Network
Sebaliknya, Gunung Lewotobi Laki-Laki dikenal lebih aktif dan sering kali mengalami erupsi. Hal ini menciptakan kontras menarik yang membuat kompleks gunung berapi ini semakin istimewa.
Dari puncak Gunung Lewotobi, para pendaki dapat menikmati pemandangan yang spektakuler. Panorama Pulau Konga yang terbentang luas di bawahnya memberikan latar belakang yang indah, terutama saat matahari terbit dan terbenam.
Pemandangan alam yang asri, kombinasi antara hutan tropis, savana, dan formasi vulkanik membuat setiap pendakian menjadi pengalaman yang tak terlupakan.
Baca Juga: Indah dan Eksotis! Wisata Pantai Wahkudu di Gunung Kidul, Yogyakarta: Surga Tersembunyi yang Memukau
Petualangan Mendaki Gunung Lewotobi
Mendaki Gunung Lewotobi merupakan tantangan tersendiri yang memikat para petualang dari berbagai penjuru. Rute pendakian biasanya dimulai dari desa-desa sekitar kaki gunung, seperti Desa Lewotobi atau Desa Lerek.
Jalur pendakian melalui hutan tropis yang rimbun, padang rumput yang luas, dan medan berbatu yang menantang. Pendaki harus mempersiapkan diri dengan baik, baik fisik maupun mental, untuk menghadapi rute yang bervariasi ini.
Waktu terbaik untuk mendaki Gunung Lewotobi adalah saat musim kemarau, yaitu antara bulan Mei hingga Oktober. Pada periode ini, cuaca cenderung lebih stabil sehingga meminimalkan risiko terganggu oleh hujan dan jalur yang licin.
Baca Juga: Menjelajahi Surga Kuliner Bakso di Medan: Bakso Magetan, Baksonya Legendaris Memanjangkan Lidah
Namun, pendaki juga harus selalu memperhatikan informasi terkini mengenai aktivitas vulkanik dari pihak berwenang, mengingat Gunung Lewotobi Laki-Laki yang seringkali menunjukkan aktivitas erupsi.
